๐๐ฎ๐ญ๐ข๐ฉ๐๐ง ๐๐๐ซ๐ข๐๐ง
๐๐๐ข๐ฌ๐ข : ๐๐๐ฆ๐ข๐ฌ, ๐๐ ๐๐ฎ๐ฆ๐๐๐ข๐ฅ ๐๐ฅ๐ ๐๐๐๐ ๐ / ๐๐ ๐๐จ๐ฏ๐๐ฆ๐๐๐ซ ๐๐๐๐ ๐
๐๐๐ฒ๐๐ฌ๐๐ง ๐๐๐ซ ๐๐ฅ-๐๐ฆ๐๐ง
โขโโโโโขโฟโโฟโขโโโโโข
๐ฃ๐๐ง๐๐๐ ๐ฃ๐๐ก๐๐๐ก๐ ๐๐ก๐๐๐ก-๐๐ก๐๐๐ก
Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan :
“Kelalaian seseorang dari kematian, padahal pasti ia akan merasakannya, merupakan hal yang mencengangkan. Penyebabnya adalah panjang angan-angan.”
Lathaif al-Maโarif hlm. 126
Sebuah penyakit kronis yang sering menimpa orang yang lemah iman dan tipisnya rasa takut pada Allah Taโala. Terlebih lagi setan laknatullah terus memprovokasi otak dan hati kita untuk merasakan kelezatan hingga ia seolah-olah akan hidup seribu tahun. Pikirannya disibukkan untuk merancang masa depan yang terlalu jauh seperti harus kuliah, lantas bekerja, memiliki fasilitas hidup seperti rumah mewah, perabot, kendaraan, baru menikah. Nyaris detik menit dan hari-harinya berputar sekitar dunia tanpa diiringi bagaimana merancang kehidupan dunia dan akhirat dengan berpedoman pada perintah-Nya.
Saat dikatakan: โsegeralah mengejar ketinggalanmu dalam meraih nikmat dan indahnya beramal shalihโ. Mereka berkata: โUsiaku masih begitu muda harus dinikmati, nanti saja beribadah ketika menjelang senjaโ. Siapa yang menjamin umur kita panjang? Setan selalu membisikkan manusia untuk menunda-nunda beramal shalih. Berbagai dalih seolah membuat para pencinta dunia terpesona gebyar fatamorgana yang sejatinya sangat membinasakan.
๐๐๐ฃ๐ฉ๐๐จ ๐๐ฅ๐ ๐ ๐๐๐ฉ ๐ฉ๐๐ ๐ฉ๐๐จ ๐๐๐๐ง ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐ง๐๐๐ง๐ช๐ข๐ช๐จ ๐ฅ๐๐๐ ๐ฅ๐๐ฃ๐๐๐ฃ๐ ๐๐๐ฃ๐๐๐ฃ ๐๐ฃ๐๐๐ฃ?
1. Menyadari hakikat dunia
Dunia hanyalah tempat pesinggahan sementara, ia ibarat mimpi sedangkan akhirat adalah kepastian dan tujuan hidup yang sesungguhnya. Fudhail bin Iyadh berkata, โSekiranya dunia itu emas yang segera fana dan akhirat seperti tembikar yang akan kekal maka seyogyanya engkau memiliki tembikar yang kekal daripada emas yang akan segera fana. Lantas, bagaimana sekiranya dunia itu sebuah tembikar yang akan segera fana, sedangkan akhirat adalah emas yang kekalโ (Mukasyafatul Qulub, hal 127).
2. Menjadikan akhirat sebagai obsesi terbesar
Dalam hadis dikatakan: โBarangsiapa obsesinya akhirat maka Allah akan mengumpulkan urusannya yang terserak, menjadikannya kecukupannya dalam hati dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Barangsiapa obsesinya adalah dunia maka Allah akan mencerai beraikan urusannya, menjadikan kefakiran didepan matanya dan ia hanya akan mendapatkan dunia apa yang telah ditentukan oleh Allah untuknyaโ (HR. Ibnu Majah, dari Zaid bin Tsabit. Dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jamiโ Ash Shoghir no. 6392).
3. Mengingat kematian
Kematian adalah nasihat bagi orang merindukan akhirat pemutus segala nikmat. Betapa banyak angan-angan yang hancur karena ajal telah tiba. Beliau berwasiat : โRasulullah pernah membuat sebuah garis seraya bersabda, โini adalah manusia lalu beliau membuat garis lagi di sampingnya seraya berkata, โIni adalah ajalnyaโ. Lalu beliau membuat garis lain yang jauh dari garis sebelumnya serta bersabda,โIni adalah angan-angannya. โKetika ia berada seperti itu tiba-tiba datanglah garis yang paling dekat (ajalnya)โ (HR. Bukhari).
Sebagai orang beriman tentunya kita berobsesi meraih kecintaan Allah Taโala menjadi Muttaqin (orang yang bertaqwa_red) dihindarkan dari azab kubur diselamatkan dari neraka dan menjadi penghuni surga.
Ini bukan sekedar angan-angan semu namun kita harus beramal, bersemangat, meraih kemuliaan dan menapaki jalan menuju cita-cita yang diridhai-Nya. Semoga Allah memudahkannya. Amin.
โขโโโโโขโฟโโฟโขโโโโโข
Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber.
_
Telegram :
t.me/DarelimanOfficial
Instagram :
instagram.com/ydeiorid
Facebook :
facebook.com/dareliman
Website :
dareliman.or.id
Tidak ada komentar