Tidak Mencela dan Tidak Mengomentari Makanan

waktu baca 1 menit
Rabu, 7 Agu 2024 00:11 0 133 admin

β€’β€’β€’ π“π’ππšπ€ 𝐌𝐞𝐧𝐜𝐞π₯𝐚 𝐝𝐚𝐧 π“π’ππšπ€ 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐒 𝐌𝐚𝐀𝐚𝐧𝐚𝐧 β€’β€’β€’
♻️ Free Share ❌ No Crop πŸ“₯ Download Poster

Jangan anda berfikir, mencela makanan hanya terkait penilaian enak, tidak enak, menjijikkan atau komentar miring lainnya. Ternyata lebih dari itu. Sebatas menyebut asin, kurang asin, kemanisan, kecut, … yang itu umum dilakukan di masyarakat kita, ternyata masuk dalam cakuan hadis di atas.

Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan hadis ini,

Ω‡ΩŽΨ°ΩŽΨ§ مِنْ ؒدَابِ Ψ§Ω„Ψ·Ω‘ΩŽΨΉΩŽΨ§Ω…Ω الْمُΨͺΩŽΨ£ΩŽΩƒΩ‘ΩΨ―ΩŽΨ©Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΩŠΩ’Ψ¨Ω Ψ§Ω„Ψ·ΩŽΨΉΩŽΨ§Ω…Ω ΩƒΩŽΩ‚ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩΩ‡Ω : Ω…ΩŽΨ§Ω„ΩΨ­ΩŒΨŒ Ω‚ΩŽΩ„ΩΩŠΩ’Ω„Ω Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΩ„Ω’Ψ­ΩΨŒ Ψ­ΩŽΨ§Ω…ΩΨΆΩŒΨŒ Ψ±ΩŽΩ‚ΩΩŠΩ’Ω‚ΩŒΨŒ ΨΊΩŽΩ„ΩΩŠΩ’ΨΈΩŒΨŒ ΨΊΩŽΩŠΩ’Ψ±Ω Ω†ΩŽΨ§ΨΆΩΨ¬ΩΨŒ ΩˆΩŽΩ†ΩŽΨ­Ω’ΩˆΩ Ψ°ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ

β€œHal ini (tidak mencela makanan) termasuk adab makan yang ditekankan. Dan mencela makanan yaitu seperti ia berkata, β€œIni keasinan”, β€œKurang asin”, β€œKecut”, β€œTerlalu lembut”, β€œMasih kasar”, β€œBelum masak”, dan yang semisalnya.”
(al-Minhaaj Syarh Shahih Muslim, 14/26).

Yang lebih mengherankan, sampaipun dalam kondisi yang secara normal umumnya manusia mengomentari makanan, namun Nabi shallallahu β€˜alaihi wa sallam tetap istiqamah tidak mengomentarinya.

~~~~
πŸ–₯ Supported by: @deitechid
πŸ“² Yuk join dan follow akun kami: @ydeiorid

πŸ“’ Mari berbagi kebaikan, gunakan media sosial kita untuk melakukan hal yang bermanfaat. Semoga amal kita diterima disisi Allah ο·». Aamiin allahumma aamiin

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    Open chat
    Ada yang bisa dibantu?
    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Ada yang bisa kami bantu?
    Skip to content