Bertambah dan berkurangnya iman adalah bagian dari sunatullah atas makhluk-Nya, yaitu manusia. Nikmat nafsu dan akal yang menjadi pembeda antara manusia dan makhluk lainnya menunjukkan kesempurnaan ciptaan Allah.
Iman yang berkurang, populer dengan sebutan futur. Futur dipahami dengan arti kemalasan, suka menunda, tidak bergairah, dan tidak bersemangat untuk melakukan berbagai kebaikan, khususnya ibadah-ibadah sunah yang disyariatkan.
Futur merupakan hal biasa dialami oleh siapa pun. Tetapi, bayangkan jika kita terus menerus dalam keadaan futur. Adakah jaminan, jika tanpa segera memperbaharui iman (dengan meningkatkan ketaatan kepada Allah), kita kemudian tidak terjerumus dalam level futur paling rendah, bahkan jatuh kepada kekufuran? Walβiyadzubillah
β»οΈ Silakan disebarluaskan π« Dilarang menambah dan mengurangi isi poster/video yang berkaitan dengannya tanpa izin dari admin
π¦ππ½π½πΌπΏππ²π± π―π: π₯ DEITECH πΊ Deikids TV π₯ Kabasurau π» Radio Hidayah Aceh π» Radio DEI FM π‘ Surau TV π Yayasan Dar el-Iman Padang
Tidak ada komentar