بسم الله الرحمن الرحيم
Dewasa ini, penggunaan gadget adalah suatu hal yang sangat marak dan lumrah. Ini merupakan nikmat, bila dimanfaatkan untuk kebaikan, dan menjadi bencana, bila digunakan untuk keburukan. Orang berakal, yang ingin menasehati diri sendiri, ialah yang hanya menggunakan barang-barang tersebut untuk kebaikan di dunia dan akhirat, seperti: untuk komunikasi yang mubah dan menimba ilmu yang bermanfaat.
Adapun penggunaan gadget untuk selain tujuan di atas, yang dapat menimbulkan madharat bagi seorang muslim di dunia dan akhirat, maka wajib dihindari. Hal ini agar ia selamat dari penyakit buta mata dan hati. Ini mengingat bahwa cahaya yang berasal dari ponsel (dan semisalnya) dapat menurunkan kemampuan mata, bila dibarengi dengan intensitas yang tinggi dalam bermain gadget. Bahkan, terkadang bisa menyebabkan kebutaan; hilangnya nikmat mata. Lebih dari itu, juga bisa menyebabkan buta hati. Hal yang bisa menyebabkan seorang muslim terkena berbagai macam penyakit syahwat yang dapat merusak akhlak dan penyakit syubhat yang dapat merusak akal. Allah ‘azza wa jalla telah menjelaskan akan bahaya buta hati melalui firman-Nya:
فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
“Sebab, bukanlah mata yang menjadi buta, tetapi hati yang ada di dalam dadalah yang menjadi buta” (Qs. Al Hajj: 46).
Maksudnya, kebutaan yang menimpa hati adalah kebutaan hakiki yang menyebabkan kerugian di dunia dan akhirat. Dan hal ini disebabkan karena meninggalkan jalan petunjuk dan meniti jalan kesesatan.
Fitnah yang ditimbulkan gadget sangatlah besar dan berbahaya berhubung ia ada dalam genggaman orang dewasa maupun anak kecil; ada di rumah mereka siang dan malam. Kepedulian para ayah dan siapa saja yang mempunyai kekuasaan khusus terhadap keselamatan orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab mereka dari penyalahgunaan ponsel (untuk tujuan buruk, pen) adalah wajib ‘ain berdasarkan firman Allah ‘azza wa jalla:
يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs. At Tahrim: 6).
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq kepada kaum muslimin untuk mengerjakan semua kebaikan, di mana pun mereka berada, baik pemerintah maupun rakyatnya, laki-laki maupun perempuan, yang besar maupun yang kecil. Juga menjaga mereka dari semua bentuk keburukan yang tampak maupun yang tersembunyi. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Memperkenankan doa.
Supported by:
🌐 Yayasan Dar el-Iman
Tidak ada komentar