Kutipan Harian, Edisi: Sabtu, 30 Desember 2023ย 

waktu baca 2 menit
Sabtu, 30 Des 2023 13:14 0 274 admin

๐Ÿ”ฐ๐Š๐ฎ๐ญ๐ข๐ฉ๐š๐ง ๐‡๐š๐ซ๐ข๐š๐ง๐Ÿ”ฐ
๐Ÿ—“ ๐„๐๐ข๐ฌ๐ข : ๐’๐š๐›๐ญ๐ฎ, ๐Ÿ๐Ÿ• ๐‰๐ฎ๐ฆ๐š๐๐ข๐ฅ ๐€๐ค๐ก๐ข๐ซ ๐Ÿ๐Ÿ’๐Ÿ’๐Ÿ“๐‡ / ๐Ÿ‘๐ŸŽ ๐ƒ๐ž๐ฌ๐ž๐ฆ๐›๐ž๐ซ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ‘ ๐Œ
๐Ÿ“๐˜๐š๐ฒ๐š๐ฌ๐š๐ง ๐ƒ๐š๐ซ ๐ž๐ฅ-๐ˆ๐ฆ๐š๐ง

โ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ขโœฟโโœฟโ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ข

๐Ÿ“Œ ๐—ฆ๐—”๐—•๐—”๐—ฅ ๐— ๐—˜๐—ก๐—š๐—›๐—”๐——๐—”๐—ฃ๐—œ ๐—–๐—ข๐—•๐—”๐—”๐—ก ๐—›๐—œ๐——๐—จ๐—ฃ โ€“ ๐— ๐—จ๐—ฆ๐—œ๐—•๐—”๐—› ๐—ฃ๐—”๐—ฆ๐—ง๐—œ ๐—•๐—˜๐—ฅ๐—Ÿ๐—”๐—Ÿ๐—จ

๐ŸŽ™ Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

โ€œBetapapun lamanya ujian, kelak ia pasti akan hilang. Karena Allah telah menjadikan penderitaan, hal-hal yang menyakitkan, serta bermacam keburukan di dunia ada batas akhirnya, tidak berlangsung selamanya.โ€

๐Ÿ“š Ash Shawaโ€™iq Al Mursalah hal 268


๐Ÿ“Œ Ketahuilah bahwa musibahย duniaย pasti berlalu. Karena dunia bukan negeri balasan. Dunia adalah negeri amal. Namun terkadang Allah memberikan balasan hanya sebatas untuk peringatan danย penggugur dosa-dosa. Maka dari itulah tidak ada sejarahnyaย bencanaย terus-menerus mendera. Dia akan selalu berlalu, berlalu, berlalu.

Berbeda dengan negeri akhirat. Negeri akhirat disebut denganย darul jazaย (negeri balasan). Maka di akhirat, orang yang beriman dibalas denganย surgaย dan akan senang terus-menerus. Orang yang tidak beriman akan dibalas dengan nerakan akan menderita terus-menerus tidak ada habis-habisnya.


๐™ˆ๐™๐™Ž๐™„๐˜ฝ๐˜ผ๐™ƒ ๐™ˆ๐™€๐™‰๐™…๐˜ผ๐˜ฟ๐™„ ๐™‰๐™„๐™†๐™ˆ๐˜ผ๐™
– Kapan musibah menjadi nikmat? Yaitu apabila dengan bencana itu kita menjadi orang yang sadar dan kembali kepada Allahย subhanahu wa taโ€™ala. Sehingga kita menjadi orang yang lebih bertakwa kepada Allah, lebih semangat menjalankan perintah-perintah Allah, lebih semangat meninggalkan larangan-larangan Allah.

Bagi orang beriman, dia selalu mengambil pelajaran dari setiap musibah yang menimpa. Sedangkan orang yang kurang beriman, dia akan selalu berburuk sangka kepada Allah dari setiap musibah yang menimpa.

๐™ˆ๐™๐™Ž๐™„๐˜ฝ๐˜ผ๐™ƒ ๐™ˆ๐™€๐™‰๐™…๐˜ผ๐˜ฟ๐™„ ๐˜ผ๐˜ฟ๐™•๐˜ผ๐˜ฝ
– Musibah akan menjadi malapetaka jika setelah musibah, iman kita kepada Allah semakin berkurang. Setelah musibah, akhirnya kita semakin tidak mau shalat, tidak mau sujud kepada Allah dan membenci Allah.

Sebagian orang ketika ditimpa musibah, dia bukannya kembali kepada Allah, tapi justru menentang Allahย subhanahu wa taโ€™ala. Padahal seharusnya, orang yang beriman kepada Allah, ketika diberi musibah jangan seperti itu. Kewajibannya adalah kita berbaik sangka kepada Allah.

Tidak mungkin Allah mendzalimi hamba-hambaNya. Tapi yang dzalim adalah hamba-hambaNya.

Allah ingin dengan musibah menggugurkan dosa-dosa kita dan mengangkat derajat kita.

Allah ingin agar kita mau kembali kepada Allah. Kita menjadi tunduk, sujud dan terus mengingat Allahย subhanahu wa taโ€™ala, lebih semangat mengkajiย Al-Qurโ€™an, mengkajiย haditsย Nabiย shallallahu โ€˜alaihi wa sallam.

_

๐Ÿ“ช Telegram :
t.me/DarelimanOfficial
๐Ÿ“ท Instagram :
instagram.com/ydeiorid
๐Ÿ“ท Facebook :
facebook.com/dareliman
๐ŸŒ Website :
dareliman.or.id

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    Open chat
    Ada yang bisa dibantu?
    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Ada yang bisa kami bantu?
    Skip to content