Menjadi Muslimah Sholehah #1
Allah takdirkan seseorang menjadi muslimah ini merupakan nikmat yang begitu besar, karena tidak ada kenikmatan kecuali kenikmatan yang abadi yang ada di dalam agama kita yaitu agama islam. Adapun kenikmatan yang dirasakan oleh orang-orang yang tidak beragama islam, kenikmatan tersebut adalah kenikmatan yang semu, kenikmatan yang tidak abadi. dan menjadi muslimah adalah kenikmatan yang sangat besar, ini harus kita syukuri apalagi menjadi muslimah sholehah, muslimah yang baik, baik menurut Allah dan RasulNya.
Perlu kita ketahui bagaimana kita menjadi wanita muslimah sholihah seutuhnya, namun sebelumnya yang harus kita ketahui terlebih dahulu bahwa orang-orang kafir, orang-orang kufar itu mengeluarkan uang banyak untuk menyesatkan wanita-wanita muslimah. Bahkan mereka sabar menyesatkannya. Jika boleh kita pakai kata sabar maka orang-orang yahudi, nasrani mereka sabar dalam menyesatkan wanita-wanita muslimah.
Allah Ta’ala berfirman :
فَمَآ أَصْبَرَهُمْ عَلَى ٱلنَّارِ
Artinya : Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka! (Surat Al-Baqarah Ayat 175)
Betapa sabarnya mereka terhadap neraka, terhadap maksiat, gagal mereka menyesatkan muslimah dari sisi depan, mereka sesatkan dari sisi belakang. Gagal mereka menyesatkan dari sisi kanan, maka mereka sesatkan dari sisi kiri. dan jika gagal menyesatkan muslimah dari sisi atas maka mereka sesatkan dari sisi bawah. mereka menyesatkan para muslimah dari segala sisi agar para muslimah menyimpang dari koridor-koridor agama islam.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Artinya : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (Surat Al-Baqarah Ayat 120)
Kenapa mereka bersikeras dan sungguh-sunggh dalam menyesatkan wanita muslimah? karena apabila wanita-wanitanya telah menyimpang maka mudah bagi mereka menyesatkan laki-laki muslim. Karena banyak laki-laki muslim yang tegas, mereka lemah di depan wanita. Juga di karenakan mereka tahu apabila rusak wanitanya maka akan rusak negaranya. Dan mereka juga paham apabila baik wanitanya maka akan baik negeri tersebut.
Wajib bagi para muslimah memakai jilbab untuk menutup auratnya, bukan fardhu kifayah akan tetapi fardhu ‘ain. Maka yang harus kita ingat dari berbagai sisi bahwa orang-orang kafir senantiasa menyesatkan wanita-wanita muslimah, bahkan wanita muslimah mereka perdagangkan dengan cara tidak langsung, mereka komersilkan, seperti iklan-iklan. Produk-produk yang tidak ada kaitannya dengan wanita akan tetapi bintang iklannya adalah wanita. dan tanpa disadari mereka (para wanita) rela dengan itu sebagiannya. Na’udzubillah.
Allah Ta’ala berfirman :
وَٱللَّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلشَّهَوَٰتِ أَن تَمِيلُوا۟ مَيْلًا عَظِيمًا
Artinya : Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). (Surat An-Nisa Ayat 27)
Agar kita menjadi muslimah yang sholehah maka kita harus mengetahui beberapa hal berikut :
1. Menutup Aurat Dengan Benar
Hijab itu ada 2 :
Yang paling afdhol dari antara keduanya adalah hijab yang dinamakan dengan rumah. Karena apabila seseorang terjaga hijab pakaiannya tapi dia sering keluar rumah tanpa alasan yang syar’i maka ini tergolong wanita yang kurang baik.
Allah mengatakan perintah menutup aurat dalam qur’an surat al-ahzab ayat 59, yang berbunyi :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُ رَّحِيمًا
Artinya : Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surat Al-Ahzab Ayat 59)
Ayat ini adalah ayat hijab, di dalam ayat ini para ulama juga berbeda terhadap 2 pendapat, apakah menutup wajah wajib atau tidak, dalilnya sama.
Makna jilbab disini ulama berbeda pendapat, apakah jilbab tersebut menutup wajah atau hanya wajah dan telapak tangan yang boleh terlihat. Tapi yang pasti semua muslimah harus menutup auratnya dengan baik dan sesuai dengan syari’at.
Apabila ada yang berpendapat menutup wajah sunnah, berarti maknanya tidak ada yang boleh terlihat kecuali telapak tangan dan wajah.
Jika menutup auratnya sudah benar akan tetapi diberi perhiasan-perhiasan untuk berhias, sehingga membuat para lelaki memperhatikannya, menurut syeikh bakr abu zaid ini merupakan penyimpangan di zaman ini.
Seorang suami mesti harus tegas, karena kepribadian seorang suami bisa dilihat dari pakaian istrinya. Jika seorang suami jenggotnya maa syaa Allah, pakai jubah maa syaa Allah, akan tetapi pakaian istrinya belum benar berarti dia bukan seorang muslim yang memiliki kepribadian yang tegas dengan terpaksa kita katakan muslim dayyuts (tidak punya rasa cemburu).
istri itu adalah tanggung jawab seorang suami.
Allah Ta’ala berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. ( Surat At-Tahrim Ayat 6)
maka untuk para wanita muslimah, jagalah aurat dengan baik. Jangan pernah perlihatkan. jika wanita sudah memperlihatkan auratnya berarti Allah telah menghukum wanita secara tidak langsung tanpa dia sadari. bukankah Allah abadikan kisah Adam dan Hawa di dalam surat al-baqarah dan juga al qur’an surat al al-a’raf ketika mereka berdua mendekati شَجَرَةُ الْخُلْد . Kemudian Allah ta’ala melarang Nabi adam dan istrinya untuk mendekati, akan tetapi Nabi adam dan istrinya mendekati, sehingga terlihatlah aurat mereka. itu adalah hukuman dari Allah ta’ala yaitu dengan mendekati buah khuldi tersebut Allah hukum mereka dengan terbukanya aurat mereka.
Allah Ta’ala Berfirman :
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ (20)
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ (21) فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ ۖ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ
.(22) أَنْهَكُمَا عَن تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka berdua agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, ‘Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Dia (setan) bersumpah kepada keduanya, ‘Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasihatmu. Dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, ’Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS. al-A’raf [7]: 20-22).
Jika Allah tidak menghukumnya Allah tutup auratnya, akan tetapi jika terbuka auratnya itu berarti Allah menghukumnya dengan kemauan dirinya sendiri karena dia dengan senang hati memperlihatkan auratnya sendiri.
Para ulama sering berwasiat agar para wanita mempelajari qur’an surat al-ahzab ayat 59, Surat an-nisa dan surat at-thalaq. Karena didalam surat tersebut banyak membahas tentang hukum-hukum yang membahas tentang wanita.
2. Tidak Berhias Apabila Keluar Rumah
Tidak Berhias apabila keluar rumah, Allah ta’ala berfirman dalam qur’an Surat al-Ahzab ayat 33.
وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Artinya : “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.
Orang-orang jahiliyah dahulu mereka berhias diri dan meninggalkan rumah mereka lalu bertemu dengan laki-laki ajnabi (lai-laki asing) yang bukan mahramnya, yang bukan suaminya, padahal seorang wanita hanya boleh berhias diri di depan suaminya, hanya boleh berdandan di depan suaminya, termasuk menggunakan parfum.
wanita memakai parfum keluar dari rmahnya, kemudian tercium baunya dengan laki-laki maka dia termasuk wanita pezina, sepeti hadits Nabi shalallahu’alaihi wa sallam.
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i no. 5129, Abu Daud no. 4173, Tirmidzi no. 2786 dan Ahmad 4: 414. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Sanad hadits ini hasan kata Al Hafizh Abu Thohir)
Bersambung…
=======================
Kajian Muslimah, 13 Juli 2019
Oleh, Ustadz Abdurrahman Addify
Sumber : Youtube Surau TV official. l Redaktur: Resma
https://www.kabasurau.co.id/menjadi-muslimah-sholehah-1/
admin
Tidak ada komentar