Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan kepada setiap hamba Allah untuk jujur dalam berkata maupun dalam berbuat dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melarang dusta baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan.
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim no. 6805)
Mengapa orang yang berdusta dengan lisannya cenderung untuk menyusul dengan tindakan yang tidak baik untuk menutupi kedustaan ucapannya? Karena, itu muncul atas pergolakan jiwa yang tidak tenang disebabkan oleh ucapan dustanya. sehingga melahirkan ketidaktenangan dalam tindakannya. Maka, ia senantiasa tidak mendapatkan ketenangan itu, ia sedemikian takut kedoknya akan tersingkap sehingga ia terus secara keras berusaha untuk menutupinya dengan melakukan serangkaian tindakan yang bertolak belakang dengan kata hatinya.
♻ Silahkan disebarkan kepada setiap orang yang kita kenal,
Jazakumullahu khairan wa barakallahu fiikum
Supported by: 🖥️ DEITECH 📺 Deikids TV 🖥️ Kabasurau.co.id 📻 Radio Hidayah Aceh 📻 Radio DEI FM 📡 Surau TV 🌐 Yayasan Dar el-Iman Padang
Tidak ada komentar